Sampah.
Kita semua pasti sudah tidak asing dengannya. Bahkan
setiap hari kita menghasilkannya mulai dari sisa- sisa makanan, botol plastik,
kertas hingga obat-obatan. Lalu apakah teman- teman sudah membuang sampah pada tempatnya?
Eitss tapi membuang sampah itu bukan sekedar menumpuknya menjadi satu di satu tempat,lho…
Kita harus bisa memilih dan memilah mana sampah yang harus dibuang di ‘bak organik’
dan mana yang harus dibuang di ‘bak anorganik’.
Karena seperti yang sudah kita ketahui sampah terdiri
dari dua macam, yaitu sampah organic dan sampah anorganik.Sampah organic adalah
sampah yang dapat didegradasi (hancur) oleh mikroba (bersifat biodegradable)
sehingga dengan mudah diuraikan di dalam tanah. Sedangkan sampah anorganik adalah
sampah yang membutuhkan waktu lama untuk diuraikan di dalam tanah. Laluapamasalahnyadenganini?
Hmm… di Negara berkembangseperti Indonesia ini perbedaan
antara kedua jenis sampah memang tidak seberapa di ambilpusing namun sebenarnya
kedua sampah ini memiliki senyawa yang berbeda sehingga memang harus dipisahkan.
Akan tetapi, masyarakat kita masih enggan untuk melakukannya dengan alasan
malas karena menurut mereka toh pada akhirnya sampah-sampah itu juga akan ditumpuk
menja disatu di TPU/TPA. Padahal sampah memiliki berbagai dampak negative dalam berbagai bidang. Mulai dari kesehatan,
lingkungan, social hingga ekonomi.
Namun bukankah tidakada salahnya untuk kit abercermin
pada Negara-negara maju di Eropa sana seperti Jerman misalnya yang menaruh perhatian
lebih akan masalah ini. Di Jerman pemisahan sampah (Műlltrennung) bukan hanya sekedar
dalam tahap ‘organik dan anorganik’ namun mulai dari kertas hingga bolam lampu ada
sendiri. Dengan memisahkan sampah ini bukan hanya sekedar mengurangi timbunan sampah
dampen cemaran lingkungan. Saatini, Jerman bahkan berhasil membuat sampah menja
dibarang daur ulang yang laku di pasaran. Padahal awalnya kebijakan ini juga dianggap
membuang waktu dan tidak berguna akan tetapi kini kebijakan ini terbukti membawa
hasil yang besar terhadap pengelolahan lingkungan di Jerman.
Jadi, Kenapa tidak kita coba dari sekarang untuk membiasakan
diri? Membudidayakannya baik di lingkungan sekolah maupun rumah agar tercipita
lingkungan yang bersih ,sehat dan nyaman. Meski dari
‘organik dan anorganik’ You
can make a difference, right?
Tyas Dwiko
9F
Posting Komentar - Back to Content