[ Pendidikan Lingkungan Hidup ]



PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
Materi :
I.                 AIR
II.              SAMPAH
III.           KANTIN
IV.           MAHLUK HIDUP
I.                   AIR
Penggunaan air disekolah
1.      Ada instalasi air ( air sumur, air PAM )
2.      Penggunaan air secara hemat, artinya ;
a.       Menggunakan secukupnya
b.      Tidak ada air yg terbuang sia-sia
c.       Terukur / tercatat, ini berarti ada data penggunaan air ( berupa ada rekening pembayaran air PAM )
d.      Tidak ada kran air yg rusak.
3.      Air sumur apa sudah bersih ?
Air sumur yg belum bersih dilakukan penjernihan air dg cara penyaringan/ filtrasi dan pengendapan.
Apakah siswa bisa membuat penyaringan/penjernihan air sederhana ? tentu para siswa dah bisa, seperti yg diajarkan dikelas VII ( 7E&7F)
Instalasi penjernihan air disekolah kita berada di selatan kantor TU.
4.      Siklus air
Keberadaan air di alam ini/disekolah selalu berulang/berputar bergantian ( siklus)
Dari air hujan masuk dalam tanah meresap, resapannya dimanfaatkan oleh  MH, tumbuhan, hewan, manusia. Limbahnya mengalir kepembuangan dan menguap  dst jadi hujan lagi. Begitu seterusnya
5.      Pemanfaatan air hujan
Ditampung dibak air
Digunakan penyiraman tanaman.
6.      Penggunaann air diTOILET
-          Pakailah air secukupnya
-          Tutuplah kran air bila sudah selesai digunakan.
7.      Adakah hal-hal yang menyenangkan ?
Walaupun sehabis hujan tidak ada air yg menggenang dihalaman sehingga tetap bisa digunakan untuk bermain
8.      Sumber polusi air disekolah, apa ada ?
Tidak ada, Cuma ada sedikit limbah batik, yg dapat diatasi dengan dimasukan dlm lubang penampungan dan resapan.
9.      Yang membutuhkan aksi lingkungan  AIR
Menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
Ajakan berhemat air.

II.                SAMPAH
1.         Kebijakan mengenai sampah
a.     Sampah-sampah anorganik dibawa ke TPA
b.    Sampah-sampah organik dibuat kompos
c.     Petugas khusus pengumpul sampah dan mengirim ke TPA adalah Bp Siswanto
d.    Keberadaan sampah disekolah relatif sedikit ( ± 10 kg )  
e.     Alat penampung sampah sudah banyak, tiap ruangan ada satu pasang, yaitu satu ntuk sampah organik dan lainya untuk sampah anorganik, Tiap klas bahkan ada dua disertai alat pengambil sampah( serok dan sapu )
2.         Reiwet / penghargaan bagi kelas yang terbesih, rapi , pengelolaan sampah dah benar, ini dilakukan pada saat lomba kelas. Hadiahnya : piag am penghargaan dari kepala sekolah, makanan / kado untuk anggota kelas.
3.         Aksi yang biasa dilaksanakan  :
-        Aksi pungut sampah disekitar kita
-        Pada hari sabtu kegiatan PLH  15 menit sebelum KBM
4.         Hal-hal positif yang membuat nyaman :
Kelas bersih hati jernih, pikiran jernih
5.         Aksi : pungut sampah.

III.              JAJANAN SEKOLAH /KANTIN
1.      Makanan yg dijual disekolah harus :
a.       Bebnas pewarna
b.      Bebas pengawet
c.       Bebas penyedap/ MSG
Kreterianya adalah :
Warna kurang tajam( kualitas warna jelek)
Makanan tidak tahan sehari
2.      Program pembianaan kantin sehat.
Petugas dan kepala sekolah memberi bimbingan pada petugas kantin tentyang makanan sehat, jajanan yg diijinkan dijual disekolah.
Pembinaan ini dilakukan sedikitnya 1 x dalam 1 semester
3.      Limbah kantin.
Pengelolaannya:
a.sisa makanan digunakan untuk ikan
b. kemasan plastik didaur ulang, dibuat perhiasan dll
c. limbah organik unttuk pupuk kompos.
Pengontrolan kualitas makanan di kantin ?
Dilakukan oleh petugas dari pihak sekolah
 Pelaksanaannya tiap bulan
4.      Survy limbah kantin :
5.      Siswa belajar mengelola makanan dan minuman sehat
6.      Sekolah memfasilitasi peduli isu produk pangan dunia
Misalnya dg memberi tugas siswa untuk membuat poster, tulisan  tentang pangan dunia.
7.      Budaya makanan lokal dan internasional
Yang menyenangkan siswa : kualitas jajanan terjamin, bersih, sehat selalu freesh.
Aksi : Hentikan pengawet, hentikan pemanis, hentikan, pewarna   buatan.

IV.             MAHLUK HIDUP.
1.      Panduan etika merawat , menghargai mahlukhidup
2.      Ada areal sekolah untuk fasilitas berkembangnya keanekaragaman hayati/MH
3.      Pengunjung sekolah segera tahu bahwa sekolah peduli pada Mh ( tanaman, hewan
4.      Siswa berkesempatan, berobservasi belajar dialam terbuka.
5.      Setiap tahun mengadakan kegiatan memperkenalkan keanekaragaman  internasional/ lokal.
6.      Ada taman-taman sekolah
7.      Monitoring terhadap Mh disekolah
8.      Dokumentasi monitoring
9.      Ekosistem disekolah
10.  Halaman sekolah, kebun dapat digunakan dg mudah untuk siswa motivasi dan minat sekolah.
11.  Yang menyenangkan : disekolah banyak tanaman hias dan buah sehingga terasa asri dan indah
12.  Aksi  : merawat tanaman hias dan tanaman buah tiap hari sabtu.




Yogyakarta, 12 April 2013
Penyusun


Sutiekno, M.Pd








[ Pencemaran Udara Dalam / Silent Killer ]



Pencemaran udara dalam( the silent killer)
Sebagai seorang pelajar kita pasti menghabiskan sebagian besar waktu kita di sekolah terutama diruangan indoor. Di dalam ruang indoor kita pasti merasa lebih aman dan terlindungi salah satunya dari bahaya polusi. Faktanya hamper semua manusia menghabiskan waktunya di dalamruangan. Entahitu di dalam rumah, sekolah, kantor, maupun kendaraan. Namun sebenarnya ini salah, justru polusi udara dalam ruangan memiliki derajat polusi udara dua sampai lima kali lebih lebih tinggi dibandingkan dengan polusi diluar ruangan. Bahkan menurut WHO 2,8dari 3 juta kematian dalam setahun disebabkan oleh polusi indoor.Mengapabegitu?
Pencemaran udara di dalam ruangan ini bisa terjadi akibat asap dari kegiatan memasak,  bakteri dari kegiatan memasak, karpet yang tidak terawat, gelombang elektromaknetik dari barang – barang elektronik, zat kimia dari pengharum dan pembersih ruangan juga kebiasaan orang yang lebih banyak merokok didalam ruangan. Hal ini menyebabkan kualitas udara yang buruk.Kualitas udara ini bias menyebabkan berbagai dampak pada kesehatan. Mulai dari peningkatan gejala asma hingga ke kerparu-paru.
Namun kita masih bisa melakukan beberapa cara untuk mencagah hal ini. Kita bisa memulainya dengan membiasakan diri hidup bersih dan sehat. Memaskitan ventilasi dan paparan sinar matahari yang memadahi. Mengeluarkan tanaman hias dalam ruangans ecara berkala. Jangan sembarangan mencampur produk-produk pembersih. Selalunyalakan exhaust fan saat memasak dan yang terpenting bersihkan rumah secara teratur. Sebisa mungkin mencegah agar rumah tidak basah, lembab, atau bau apek karena sangat mungkin berisiko untuk terserang polusi ini

Tyas Dwiko 9F

[ Sampah ]




Sampah.
Kita semua pasti sudah tidak asing dengannya. Bahkan setiap hari kita menghasilkannya mulai dari sisa- sisa makanan, botol plastik, kertas hingga obat-obatan. Lalu apakah teman- teman sudah membuang sampah pada tempatnya? Eitss tapi membuang sampah itu bukan sekedar menumpuknya menjadi satu di satu tempat,lho… Kita harus bisa memilih dan memilah mana sampah yang harus dibuang di ‘bak organik’ dan mana yang harus dibuang di ‘bak anorganik’.
Karena seperti yang sudah kita ketahui sampah terdiri dari dua macam, yaitu sampah organic dan sampah anorganik.Sampah organic adalah sampah yang dapat didegradasi (hancur) oleh mikroba (bersifat biodegradable) sehingga dengan mudah diuraikan di dalam tanah. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang membutuhkan waktu lama untuk diuraikan di dalam tanah. Laluapamasalahnyadenganini?
Hmm… di Negara berkembangseperti Indonesia ini perbedaan antara kedua jenis sampah memang tidak seberapa di ambilpusing namun sebenarnya kedua sampah ini memiliki senyawa yang berbeda sehingga memang harus dipisahkan. Akan tetapi, masyarakat kita masih enggan untuk melakukannya dengan alasan malas karena menurut mereka toh pada akhirnya sampah-sampah itu juga akan ditumpuk menja disatu di TPU/TPA. Padahal sampah memiliki berbagai dampak  negative  dalam berbagai bidang. Mulai dari kesehatan, lingkungan, social hingga ekonomi.
Namun bukankah tidakada salahnya untuk kit abercermin pada Negara-negara maju di Eropa sana seperti Jerman misalnya yang menaruh perhatian lebih akan masalah ini. Di Jerman pemisahan sampah (Műlltrennung) bukan hanya sekedar dalam tahap ‘organik dan anorganik’ namun mulai dari kertas hingga bolam lampu ada sendiri. Dengan memisahkan sampah ini bukan hanya sekedar mengurangi timbunan sampah dampen cemaran lingkungan. Saatini, Jerman bahkan berhasil membuat sampah menja dibarang daur ulang yang laku di pasaran. Padahal awalnya kebijakan ini juga dianggap membuang waktu dan tidak berguna akan tetapi kini kebijakan ini terbukti membawa hasil yang besar terhadap pengelolahan lingkungan di Jerman.
Jadi, Kenapa tidak kita coba dari sekarang untuk membiasakan diri? Membudidayakannya baik di  lingkungan sekolah maupun rumah agar tercipita lingkungan yang bersih ,sehat dan nyaman. Meski dari ‘organik dan anorganik’ You can make a difference, right?

Tyas Dwiko 9F

 
Tumbuhan tercipta untuk wahai manusia, rawat dan jagalah agar kamu tetap hidup ^_^